Breaking

Thursday, February 11, 2016

Hakikat Manusia dan Pendidikan



Pendidikan merupakan wahana bagi pengembangan manusia. Pendidikan juga menjadi media atau sarana untuk menuju kemuliaan manusia yang tercermin dalam harkat dan martabat manusia. Penampilan kemanusiaan manusia sehari-hari tampak melalui aktualisasi dimensi-dimensi kemanusiaannya. Dimensi manusia tersebut sesungguhnya merupakan aktualisasi keseluruhan spektrum harkat dan martabat manusi yang telah terkembangkan berkat pengembangan pancadaya
melalui pendidikan. Untuk itu erat kaitannya antara manusia dan pendidikan, ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan. Berikut hakikat manusia dan pendidikan secara garis besarnya, yakni:
1.    Manusia adalah sasaran, sumber dan sekaligus pelaku pendidikan
2.    Hakikat manusia harus dilihat secara komprehensif sehingga menjangkau seluruh aspek perkembangan dan kehidupannya, yaitu aspek jasmani rohani, pribadi sosila, material-spiritual, dunia akhirat, hubungan manusia dengan alam dan penciptanya. Hakikat manusia seperti  itu dilandasi oleh kondisi manusia sebagai makhluk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, paling indah dan sempurna, paling tinggi derajatnya, khalifah di muka bumi, dan pemilik hak asasi manusia.
3.    Keseluruhan kemanusiaan manusia membentuk harkat dan martabat manusia yang di dalamnya terkandung; (a) komponen hakikat manusia dengan rincian tersebut di atas, (b) komponen dimensi kemanusiaan yaitu dimensi kefitrahan, keindividuan, kesosialan, kesusilaan dan keberagamaan, yang dengan komponen menjadi penggerak pengembangan komponen hakikat dan dimensi kemanusiaan, yang disebut (c) komponen pancadaya, meliputi daya takwa, cipta, karsa, rasa, dan karya. (Baca juga: Kemendikdasmen Atasi Kekerasan di Dunia Pendidikan)
4.    Harkat dan martabat manusi yang meliputi 3 komponen itu merupakan jati diri kemanusiaan manusia. Dalam hal ini trilogi harkat martabat manusia merupakan kondisi saling pengaruh-mempengaruhi secara dinamis antara ketiga komponen harkat martabat manusia tersebut.
5.    Pendidikan manusi tidak lain addalah upaya memuliakan kemanusiaan manusia untuk mengisi dimensi kemanusiaan dengan orientasi hakikat kemanusiaan melalui pengembangan pacadaya secara optimal dalam rangka mewujudkan jati diri manusia sepenuhnya.
6.    Penampilan limas kehidupan manusia yang berkembang melalui pendidikan (melalui pengembangan pancadaya) merupakan aktualisasi lima dimensi kemanusiaan dengan orientasi hakikat kemanusiaan sebagai cerminan sosok keutuhan individu manusia yang mengacu kepada harkat dan martabat manusia.

No comments:

Post a Comment

Adbox