A. Renaissance
Istilah
renaissance berasal dari prancis yang yang dalam bahasa latin re+nasci berarti kebangkitan kembali.
Orang yang pertama kali menggunakan istilah tersebut adalah Jules Michelet,
sejarawan prancis terkenal. Istilah ini biasanya digunakan oleh sejarahwan
untuk menunjuk berbagai periode kebngkitan intelektual, khususnya yang terjadi
di Eropa, dan lebih khusus lagi di Itali, sepanjang abad ke 15 dan ke -16.
Bila
dikaitkan dengan keadaan, renaissance adalah masa antara zaman pertengahan dan
zaman modern yang dapat dipanadang sebagai masa peralihan , yang ditandai
dengan sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran. Di satu pihak terdapat
astrologi, kepercayaan yang bersangkutan dengan dunia hitam, perang-perang
agama, dan sebagainy dn di sisi lain muncul ilmu pengetahuan alam modern serta
mulai berpengaruhnya suatu perasaan hidup baru. Pada saat itulah muncul
usaha-usaha penelitian empiris yang lebih giat yang pada akhirnya memunculkan
sains bentuk baru.
Renaissance
muncul karena aktifitas manusia pada saat itu sangat dibatasi oleh gereja.
Dominasi kristen sangat kuat terhadap manusia dan pemerintahan, sampai-sampai
raja tidak mempunyai peran saat itu. Dan apabila orang berbuat yang merugikan
gerejaa, maka akn dibunuhnya, misalnya saja kasus Copernicus yang menyebutkan
bahwa matahari sebagai pusat tata surya. Dismaping itu, hidup manusia selalu
dikaitka dengan tujuan akhir (ekstologi), pada hakikatnya kehidupan manusia
sudah ditentukan oleh Tuhan.
Dengan
adanya pembatassan yang dilakukan oleh gereja, maka muncullah gerakan kultural
pada pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting, para
kesatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, namun setelah gereja mendominasi dan
berpengaruh kuat, hal yang demikian itu tidak diperoleh, hingga muncullah
renassance.
Awal
dimulai dari suatu masa baru ditandai oleh suatu usaha besar dari Descrates (1596-1650 M) untuk
memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang baru. Dalam bidang filsafat,
zaman renaissance kurang menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan
seni dan sains. Dalam hal ini, Descrates sering disebut sebagai tokoh pertama
filsafat modern.
Sejak
permulaan renaissance individualisme dan
humanisme telah dicanangkan, kemudian Descrates memperkuat ide-ide ini.
Humanisme dan individualisme merupakan ciri renaissance yang penting. Humanisme ialah panadangan bahwa
manusia mampu mengatur dunia dan dirinya. Ini merupakan panadangan yang tidak
menyenangkan bagi orang-orang yang beragama, oleh karena itu zaman itu sering
disebut juga zaman humanisme, maksudnya manusia diangkat dari abad pertengahan[1].
Pada
abad pertengahan, manusia dianggap kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran
diukur berdasarkan ukuran gereja (kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat
oelah manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dibuat oleh manusia ,
karena manusia mempunyai kemampuan berpikir, akhirnya humanisme mengannggap
manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunia.
Pada
zaman modern, filsafat didahului oleh renaissance, dan secara esensial, zaman
renaissance itu dalam filssafat tidak berbeda dengan zaman modern, ciri-cirinya
juga bisa dikatakan ada dalam filsafat modern[2].
Ciri
renaissance ialah humanisme,
individualisme, lepas dari agama (tidak mau diatur oleh agama), empirisme (zaman kebebasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan),
dan rasionalisme (kebebasan dalam mengembangkan fikiran).
Sementara ciri utama dari renaissance adalah rasionalisme yang menetapkan bahwa
kebenaran berpusat pada akal, tetapi setiap akal bergantung pada subjek yang
menggunakannya. Oleh karena itu, seorang filosof rasionalis menekankan bahwa
berpikir sebagai wujud keberadaan diri, jika
seorang berpikir berati ia ada, ajaran ini diajarkan oleh Descartes.
Pada
zaman renaissance muncul aliran yang menetapkan kebenaran berpusat pada manusia,
yang kemudian disebut dengan humanisme. Aliran ini lahir disebabkan kekuasaan
gereja yang telah menafikan berbagai penemuan manusia, bahkan dengan doktrin
dan kekuasaannya, gereja telah meredam para filosof dan ilmuwan yang dipandang
dengan penemuan ilmiahnya telah mengingkari kitab suci yang selama ini diacu
oleh kaum kristiani.
Humanisme
menurut Ai Sariyati berkaitan dengan eksistensi manusia, yang menyatakan bahwa
tujuan pokok dari segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia.
Humanisme
Humanisme ini muncul karena kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja
(kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki
ukuran haruslah dari manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan
berfikir, maka humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan
dunia,
Rasionalisme
Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason)
adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan.
Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan di peroleh dengan alam mengalami
objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan
cara berfikir. Alat dalam berfikir itu adalah kaidah kaidah logis atau kaidah
kaidah logika.
Rasonalisme ada dua macam, dalam bidang agama dan filsafat. Dalam bidang
agama rasionalisme adalah lawan autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme
adalah lawan empirisme
Rasionalisme dalam bidang agama adalah kemampuannya untuk mengkritik ajaran
agama, rasionalisme dalam bidang filsafat terutama berguna sebagai teori pengetahuan.
Sebagai lawan empirisme, rasionalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian
penting pengetahuan datang atau bersumber dari penemuan akal.
Empirisme
Empirisme adalah suatu
doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan
serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal, istilah empirisme
diambil dari bahasa yunani empeiria yang berarti coba-coba
atau pengalaman.
Empirisme sebagaai
lawan rasionalisme berpendapat bahwa pengetaahuan diperoleh dari pengalaman
dengaan cara observasi/penginderaan baik pengalamaan lahiriyah yang menyangkut
dunia maupun pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia. Pengalaman merupakan faktor fundamental, dan ia
merupakan sumber dari pengetahuan manusia.
Materialisme
Paham ini di pelopori oleh Lamettrie (1709-1751). Bagi dia manusia tak lain
dari mesin begitu pula halnya dengan binatang, sehingga tak ada bedanya antara
manusia dengan binatang. Ia mengingkari prinsip hidup pada umumnya. Ia mencoba
membuktikan, bahwa bahan (badan) tanpa jiwa mungkin hidup (bergerak), sedangkan
jiwa tanpa bahan (badan) tak mungkin ada, jantung katak yang dikeluarkaan dari
tubuh katak masih berdenyut beberapa detik (hidup kata Lamettrie), sedangkan
tak mungkin ada katak, jika tak ada badannya! Demikianlah nyata benar,
menurut Lamettrie bahwa prinsip hidup itu tak ada dan tentu tak ada
prinsip hidup yang rohani.
B. Dampak Renaissance
Sumbangan Renaissance Kepada Eropa:
Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal seperti aliran
baru Eropa hingga abad ke 18 seperti humanisme, rasionalisme,
nasionalisme dan absolutisme berani mempersoalkan kepercayaan dan cara
pemikiran lama yang diamalkan selama ini secara langsung melemahkan kekuasaan
golongan gereja.
Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropa pada abad ke 15. Hal
ini terjadi ketika Kota Konstantinopel yang dikuasai oleh orang Islam jatuh ke
tangan orang barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramainya para
ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di Itali. Dan hal ini
menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropa pada masa itu.
Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.
Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang
senantiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal
sebagi pelukis, pemusik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo
merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi. Melahirkan
ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo. Melahirkan ahli
matematika seperti Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan persamaan
ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematika dalam
ketenteraan yaitu mengukur tembakan peluru mariam.
Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropa.
Antara lain tokoh perubahan terkenal itu adalah William Harvey yang telah
memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah. Renaissance telah melahirkan
masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat mandiri sehingga membawa
kepada aktivitis penjelajahan dan kemajuan.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa dampak dari renaissance bagi
perkembangan peradaban barat adalah sebagi berikut:
1.
Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian
individu.
2.
Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya.
3.
Munculnya faham pemikiran baru seperti humanisme,
rasionalisme, empirisme, dan materealisme.
4.
Runtuhnya dominasi gereja.
5.
Menguatnya kedudukan kaum borjuis sehingga
mereka tumbuh menjadi kelas penguasa.
6.
Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah
era penjelajahan samudera.
C.
Tokoh-tokoh Zaman Renaissance
Setiap gerakan baik besar atau kecil akan menghasilkan tokoh-tokoh
yang tidak akan lepas dari sejarah pergerakan tersebut. Begitu pula renaissance, gerakan
yang mampu mengubah cara berfikir eropa menjadi lebih maju dan modern juga
mempunyai tokoh yang harus kita ketahui bersama. Pada zaman renaissance terdapat
tokoh di berbagai bidang, baik itu di bidang seni dan budaya, ilmu pengetahuan,
penjelajahan, ataupun di bidang filsafat. Diantara tokoh-tokoh tersebut adalah:
1.
Niccollo Machiavelly
Machiavelly lahir pada
tahun 1469 di Florence, meninggal dunia tahun 1527 pada umur 58 tahun, ayahnya
adalah seorang ahli hukum, tergolong anggota keluarga terkemuka tetapi tidak
begitu berada. Machiavelly hidup pada saat puncak kejayaan renaissance di Italia,
dan pada saat itu italia masih terbagi-bagi dalam negara-negara kecil, berbeda
dengan negara yang bersatu seperti Prancis, Spanyol atau Inggris. Karena itu
tidak mengherankan jika pada masa ini Italia lemah secara militer
meskipun briliant dalam segi kultur.
Di kala Michiavelly muda, Florence diperintah oleh penguasa Medicine yang
mashur, Lorenzo. Setelah Lorenzo meninggal dunia tahiun 1492, beberapa tahun
kemudian penguasa Medicini diusir dari Florence. Florence menjadi Republik
(Republic Forentine). Pada tahun 1498, Machiavelli yang berumur dua puluh
sembilan tahun, memperoleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence.
Selama empat belas tahun setelah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine
dan terlibat dalam berbagai misi diplomasi atas namanya, melakukan perjalanan
ke prancis, jerman, dan di dalam negeri italia.
Tahun 1512, Repuplik Forentine digulingkan dan penguasa Medicine kembali
memegang tampuk kekuasaan, Machiavelly di pecat dari posisinya, dan di tahun
berikutnya dia ditahan atas tuduhan terlibat dalam komplotan melawan penguasa
Medicine. Meski disiksa ia tetap bertahan menyatakan tidak bersalah dan
akhirnya di bebaskan pada tahun itu juga. Sesudah itu ia pensiun dan
berdiam di sebuah perkebunan kecil di San Casiano, tidak jauh dari
Florence.
Semasa hidupnya, Machiavelly menulis beberapa buku, yaitu;
a.
The prince(sang pangeran), karya paling monumental di tulis pada
tahun 1513
b.
The discources upon the first ten books of titus
livius (pembicaraan
terhadap
sepuluh buku
pertama tius livius).
c.
The art of war (seni berperang) dan lain lain.
2.
Lorenzo Valla
(1405-1457)
Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu
ungkapannya yang sangat terkenal adalah Mengorbankan hidup demi
kebenaran dan keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan
tertinggi dan pahala tertinggi. Hasil karyanya antara lain adalahDe
volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi
kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati
raga (askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa.
Buku yang berjudul De Libero erbitrio (keinginan bebas)
yang mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran dan keunikan
manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak
membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia
dalam sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita Constantini
donation declamation berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh
Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa donasi itu jelas
bukan gaya bahasa abad ke-4 melainkan abad ke-8.[6]
3.
Dante Alighiere
(1265-1321)
Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasal dari keluarga kaya
raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka dari
pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Perancis.
Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang otoritas moral Kepausan yang
dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan dalam sebuah buku
yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang
kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja
Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang
otoriter. Hasil karya Dante antara lain adalah La Vita Nuova (The
New Life) berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang
ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi
tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari
dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman
Romawi kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria (pembersih
jiwa), danparadiso (surga).
4.
Francesco Petrarca
(1304-1374)
Lahir pada 20 Juli 1304 M di Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier dan
melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni sastra
dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba
naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam dituangkan
dalam karya lukis yang diberi nama Ikar.
[1] Atang Abdul Hakim, Beni
Ahmad Saebani, Filsafat Umum, Bandung: CV Pustaka Setia, 2008, hlm 340.
[2]
Ibid hlm 340
No comments:
Post a Comment