Pendidkan merupakan pondasi pembangunan Sumber Daya
Manusia untuk bangsa, untuk itu pendidikan menjadi prioritas dalam pembangunan.
Pemdidikan secara nasional juga diharapkan mampu memberikan bekal bagi generasi
bangsa untuk meneruskan estafet cita-cita bangsa dan kepemimpinan. Di bawah ini
pendidikan dan pengajaran nasional menurut Ki Hajar Dewantara yang dikutip dari
buknya bagian pertama tentang pendidikan. Ada 9 poin pendidikan dan pengajaran
nasional menurut Ki Hajar Dewantara, yakni:
1.
kekuatan rakyat
itulah jumlah kekuatan tiap-tiap anggota dari rakyat. Segala upaya untuk
mengangkat derajat bangsa tidak akan berhasil kalau tidak dimulai dari bawah.
Sebaliknya rakyat yang sudah kuat akan pandai melakukan segala usaha yang perlu
atau berguna untuk kemkmurn negeri.
2.
Mendidik anak
itulah mendidik rakyat. Keadaan dalam hidup dan penghidupan kita pada zaman
sekarang itulah buahnya pendidikan yang kita terima dari orang tua pada waktu
kita masih anak-anak. Sebaliknya anak-anak yang pada waktu ini kita didik,
kelak akan menjadi warga negara kita. (baca juga: Membenahi Ketimpangan Pendidikan)
3.
Untuk
mendapatkan sistem pengajaran yang akan bermanfaat bagi kehidupan bersama,
haruslah sistem itu disesuaikan dengan hidup dan penghidupan rakyat. Oleh karena
itu wajiblah kita mendidik segala kekurangan dan kekecewaan dalam hidup kita
berhubung dengan sifatnya masyarakat seperti kita kehendaki.
4.
Oleh karena
tiap-tiap negara itu terjadi dari beberapa golongan yang masing-masing
mempunyai sifat dan kepercayaan sendiri-sendiri, haruslah kita memahamkan
perbedaan-perbedaan golongan itu agar terwujudlah azas persatuan yang selaras
(harmonis) dan menurut keadaan.
5.
Pengaruh
pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedangkan
merdekanya hidup batin itu terdapat dari pendidikan.
6.
Manusia merdeka
yaitu manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang
lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.
7.
Maksud
pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan
manusia sebagai anggota dari persatuan (rakyat).
8.
Dalam pendidikan
harus senantiasa diingat, bahwa kemerdekaan itu bersifat tiga macam: berdiri
sendiri, tidak bergantung kepada orang lain, dan dapat mengatur dirinya
sendiri.
9.
Untuk mencapai
kesatuan dalam aksi pengajaran yang berguna bagi ketertiban hidup rakyat,
haruslah ada “persatuan” yang mengandung arti: persatuan dalam hal keperluan
yang penting-penting dan diakui oleh semua golongan. (Baca juga: Pendidikan Karakter Sebagai Landasan Gerak Revolusi Mental)
No comments:
Post a Comment