Pendidikan merupakan wahana bagi pengembangan manusia. Pendidikan
juga menjadi media atau sarana untuk menuju kemuliaan manusia yang tercermin
dalam harkat dan martabat manusia. Penampilan kemanusiaan manusia sehari-hari
tampak melalui aktualisasi dimensi-dimensi kemanusiaannya. Dimensi manusia
tersebut sesungguhnya merupakan aktualisasi keseluruhan spektrum harkat dan
martabat manusi yang telah terkembangkan berkat pengembangan pancadaya
melalui
pendidikan. Untuk itu erat kaitannya antara manusia dan pendidikan, ibarat dua sisi
mata uang yang tidak dapat terpisahkan. Berikut hakikat manusia dan pendidikan
secara garis besarnya, yakni:
1.
Manusia adalah sasaran,
sumber dan sekaligus pelaku pendidikan
2.
Hakikat manusia harus
dilihat secara komprehensif sehingga menjangkau seluruh aspek perkembangan dan
kehidupannya, yaitu aspek jasmani rohani, pribadi sosila, material-spiritual,
dunia akhirat, hubungan manusia dengan alam dan penciptanya. Hakikat manusia
seperti itu dilandasi oleh kondisi
manusia sebagai makhluk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, paling
indah dan sempurna, paling tinggi derajatnya, khalifah di muka bumi, dan
pemilik hak asasi manusia.
3.
Keseluruhan kemanusiaan
manusia membentuk harkat dan martabat manusia yang di dalamnya terkandung; (a)
komponen hakikat manusia dengan rincian tersebut di atas, (b) komponen dimensi
kemanusiaan yaitu dimensi kefitrahan, keindividuan, kesosialan, kesusilaan dan
keberagamaan, yang dengan komponen menjadi penggerak pengembangan komponen hakikat
dan dimensi kemanusiaan, yang disebut (c) komponen pancadaya, meliputi daya
takwa, cipta, karsa, rasa, dan karya. (Baca juga: Kemendikdasmen Atasi Kekerasan di Dunia Pendidikan)
4.
Harkat dan martabat manusi
yang meliputi 3 komponen itu merupakan jati diri kemanusiaan manusia. Dalam hal
ini trilogi harkat martabat manusia merupakan kondisi saling
pengaruh-mempengaruhi secara dinamis antara ketiga komponen harkat martabat
manusia tersebut.
5.
Pendidikan manusi tidak
lain addalah upaya memuliakan kemanusiaan manusia untuk mengisi dimensi
kemanusiaan dengan orientasi hakikat kemanusiaan melalui pengembangan pacadaya
secara optimal dalam rangka mewujudkan jati diri manusia sepenuhnya.
6.
Penampilan limas kehidupan
manusia yang berkembang melalui pendidikan (melalui pengembangan pancadaya)
merupakan aktualisasi lima dimensi kemanusiaan dengan orientasi hakikat
kemanusiaan sebagai cerminan sosok keutuhan individu manusia yang mengacu
kepada harkat dan martabat manusia.
No comments:
Post a Comment